BULETIN KMK EDISI XIV



DARI REDAKSI:

Met Pasah KMK-ers! Mana nieh telur paskahnya? Jangan lupa dibagi-bagi donk. Hehehe… Pasti sudah habis dah. Udah lama kan lewatnya.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu yah dan akhirnya awal bulan pun datang. Itu artinya buletin LIGHT G’ hadir kembali di hadapan KMK-ers. Butuh kerja yang keras untuk menyuguhkan buletin ini kepada teman-teman. Semoga aja dapat respon yang baik. Ngarep.

Bulan empat adalah masa prapaskah bagi kita dan bulan ini adalah bulan yang ditentukan oleh Gereja menjadi bulan Maria. Maria dihormati dalam bulan ini sebagai bunda kita sendiri. Wuah, ternyata orang Katolik punya bunda yang menjadi milik semua kalangan. Dialah Bunda Maria. Asyik kan?

Mengikuti tema perayaan Gereja bulan ini, maka buletin LIGHT G’ pun mengangkat tema seputar Maria yakni melalui Maria untuk sampai kepada Yesus. Dalam bahasa Latin kalimat itu berbunyi ‘Per Mariam ad Jesum’. Bener banget kan? Makanya jangan pernah lupa untuk menghormati bunda Maria dan terlebih bunda kita sendiri di rumah masing-masing. Anggaplah itu sebagai bunda Maria. Hehehe…

Buletin LIGHT G’ terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi KMK-ers. Dan semoga edisi ini semakin lebih baik. Akhir kate nih, selamat membaca yah. ^_^

Makan nasi pake kuaH…

Terima kasih dan ummuaH… :)

AKSI DONOR DARAH KMK UNHAS MAKASSAR

Hari Minggu, tepatnya 27 Februari 2011, KMK UNHAS kembali mengadakan kegiatan. Kali ini kegiatan yang diadakan adalah kegiatan sosial yakni aksi donor darah yang diadakan di Gereja Kare. Aksi donor darah ini diselenggarakan oleh pihak panitia bekerjasama dengan pihak Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Makassar dan didukung oleh Paroki Kare. Awalnya kegiatan ini dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09.00, tepatnya setelah Misa pagi. Akan tetapi teman-teman KMK UNHAS memang masih memegang teguh dan menghargai budaya leluhur sehingga seperti biasa, aksi donor darah ngaret sengaretnya sampai jam 10 lewat. Ckckck. Hebat yaH…

Setelah lama menunggu akhirnya kegiatan aksi donor darah pun dimulai. Yah, walaupun tidak banyak umat yang berpartisipasi namun ternyata masih ada sejumlah yang mau ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya. Tentunya anak-anak KMK UNHAS turut mendonorkan darahnya dalam kegiatan ini. Anak-anak KMK UNHAS sangat bersemangat karena ternyata pihak PMI telah menyiapkan konsumsi untuk teman-teman yang sudah mendonorkan darahnya. (ini sebenarnya untuk memulihkan tenaga mereka yang mendonor, tetapi malah banyak yang niat donor karena kepengen dapat kue. Hahaha.)

Kira-kira pukul 2 siang, kegiatan donor darah ini pun akhirnya selesai dengan hasil yang cukup memuaskan. Pihak PMI pun puas karena memperoleh tambahan persediaan darah; pihak panitia puas karena kegiatab berjalan lancar; dan teman-teman yang turut membantu puas karena bisa makan gratis.

Akhirnya aksi donor darah selesai. Semoga setiap tetes darah yang telah disumbangkan dapat menyelamatkan nyawa sesama kita.

ANTARA PERASAAN DAN KEBENARAN: MENCOBA MENDENGAR DAN MEMAHAMI SEBELUM BERTINDAK

Ada sebuah cerita mengenai seorang Jenderal besar Perancis: NapoleoBoneparte, ketika ia sedang berperang di Timur Tengah. Pada saat itu, Perancis berhasil merebut kota Jaffa dan juga menawan 1200 orang Prajurit Turki. Ketika itu pula Napoleon sedang terserang influenza dan batuk berat. Dan pada saat Napoleon melakukan inspeksi terhadap pasukan dan tawanan, ia berniat untuk membebaskan 1200 orang prajurit Turki yang ditawan itu. Ketika ia selesai melakukan inspeksi, ia kemudian terserang batuk dan berkata: Ma Sacre Toux..!! (Batuk Sialan). Namun seorang Perwira pendamping Napoleon mengira ia berkata: Massacrez Tous (Bunuh Semua). Dan tanpa pikir panjang, Perwira itupun langsung memerintahkan seluruh Prajurit untuk membunuh semua tawanan. Dan jadilah, nyawa 1200 orang tawanan Turki yang sedianya akan dibebaskan, melayang sia – sia, hanya karena batuk Sang Jenderal dan telinga seorang Perwira yang Error.

Itulah kira – kira yang menjadi gambaran bagaimana salah pengertian dapat berakibat sangat fatal bagi kita. Namun banyak dari kita semua yang cuek akan kebenaran yang sesungguhnya. Kita lebih sering berpegang pada pendapat diri sendiri, dan dengan berkoar – koar mengumandangkan itu sebagai sebuah kebenaran mutlak. Nanti setelah terjadi sesuatu yang buruk, barulah kita sadar bahwa apa yang kita pegang selama ini ternyata salah. Kita sudah terbiasa mengabaikan bukti – bukti yang ada, entah karena salah persepsi ataupun disengaja demi kepentingan diri. Jika kita terus membiasakan diri seperti ini, maka akan menyebabkan tumpulnya hati nurani dan kebiasaan mempertahankan pendapat yang tidak punya bukti (yang dalam bahasa Makassar disebut “Sotta’”) akan menjadi sebuah Trade Mark dalam hidup kita.

Memang harus diakui, banyak orang yang malas untuk mengikuti apa yang benar (sekalipun mereka tahu bahwa itu benar) karena jalan yang benar merupakan jalan yang sulit. Tuhan Yesus sendiri menggambarkan bagaimana untuk mengikut Dia kita harus menyangkal diri dan memikul salib (bdk Mat. 16:24), maka tidak heran kalau banyak yang Tidak Sanggup untuk berada pada kebenaran, dan memilih mempertahankan pandangan diri yang “lebih enak” dengan merekayasa berbagai macam alasan yang hanya akan menambah dosa. Contoh kecil: sanggupkah kita melakukan tindakan tegas kepada teman kita yang terbukti melakukan kesalahan,.?, disinilah terjadi pertentangan antara “Perasaan” dan “Kebenaran”. Jika kita seorang Katolik yang baik, pastilah kita akan memilih Kebenaran. Namun harus diakui ini memang adalah pilihan yang sulit, seperti kata sebuah pepatah: “Memang dibutuhkan kekuatan yang besar untuk melawan seorang musuh, namun dibutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar lagi untuk melawan seorang sahabat”, tetapi sekali lagi kita dihadapkan pada dua pilihan: mau ikut teman.? Atau mau ikut Tuhan.?. Tuhan memberikan kepada kita kehendak bebas untuk memilih, namun ingatlah pertanggungjawaban kita nanti ketika Ia datang untuk kedua kali.

Ada juga orang yang berbuat demikian karena ketidaktahuannya akan kebenaran itu. Oleh sebab itu, janganlah kita bosan dan malas dalam mencari sebuah kebenaran. Sebagai orang Katolik, kita memiliki 3 pilar kebenaran iman, yaitu Kitab Suci, Tradisi Suci, dan Magisterium. Hendaknya kita memanfaatkan dengan baik ketiga hal ini agar kita dapat melaksanakannya. Sebab tidak mungkin seseorang dapat melaksanakan sesuatu tanpa tahu apa yang mau dilaksanakan. Maka seharusnya kita mencari tahu terlebih dahulu, barulah dilaksanakan. Sebab iman yang kita yakini sekarang merupakan sebuah Proses Pengetahuan.

Tetapi bagaimana mau mengetahui kebenaran iman kalau Alkitab saja tidak pernah dibaca, jarang mengikuti doa atau ibadah, dan tidak pernah mau ambil bagian dalam suatu pelayanan. Orang – orang seperti inilah yang kemungkinan akan mengembangkan pandangan diri menjadi suatu kebenaran mutlak, sebab ia tidak tahu bagaimana kebenaran yang sesungguhnya. Maka adalah kewajiban kita semua untuk mengetahui dan memahami kebenaran itu terlebih dahulu sebelum melaksanakannya, dan janganlah kita melakukan tindakan tanpa memiliki dasar kebenaran ataupun kebenaran yang direkayasa demi gengsi dan kepentingan.

Oleh sebab itu marilah bersama – sama kita meninggalkan kepentingan diri dan mencari kebenaran yang sesungguhnya lewat pelayanan dengan kasih setia dalam Roh dan Kebenaran. Serta berani belajar untuk menyangkal diri dan memikul Salib walaupun berat, Sehingga kita tidak menjadi seperti perwira dalam cerita di atas yang salah mendengar pesan Sang Jenderal, melainkan sebaliknya, kita menjadi seorang yang mampu mengartikan dengan benar dan melaksanakan pesan dari Pemimpin Besar kita, Tuhan Allah Tritunggal Maha Kudus.*

Ditulis Oleh: APRILIAN VINSENSIUS TIMANG (SIPIL '07)

BULETIN LIGHT G' EDISI XIII

Masa PrapaskaH! Hmm, sudah beberapa pekan kita maknai. Apa yang didapat? Tentunya setiap dari kita punya pendapat dan pengalaman masing-masing donk. Bukan begitu? Pastimi begitu. Oiya, bagaimana puasa dan pantangnya? Kabarnya baik-baik sayang kan? Eh salah, maksudnya baik-baik saja. Wuah, wajib donk dijaga dan dimaknai. Dan, tak terasa minggu Paskah semakin dekat. Asyikkk, bisa dapat telur paskah lagi. Hehehe.. :) MKKB banget.

Buletin LIGHT G’ hadiR lagi ke ruang baca KMK-ers. Pasti menunggu kan? Apalagi kalo yang masukin tulisan dan ngirim ‘esemes’. Iya kan? Mengaku mi gang. Pasti deg-degan toh? Susi bang seperti. Hahaha. Gimana dengan edisi-edisi sebelumnya? Keren kan? Pastinya donk. Yah, semoga aja ada yang bisa menjadi inspirasi untuk melakukan hal-hal yang baik pastinya.

Redaksi LIGHT G’ selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk KMK-ers. Setiap edisi pun kami akan selalu berusaha untuk melakukan perubahan demi mewujudkan KMK UNHAS for better future. Dukungan ta’ samua ditunggu. Mariki’ Cappo’.

Akhir kate niH, Selamat membaca...






BULETIN LIGHT G' EDISI XII


Salam damai buat para pembaca setia buletin LIGHT G’ di mana pun berada. Salam juang untuk perjuangan yang sementara masing-masing perjuangkan. Wuah, akhirnya buletin LIGHT G’ bisa hadir kembali. Dan itu berarti apa??? Itu berarti bahwa LIGHT G’ akan diterbitkan setiap bulan. Asssyyyyiiiikkkkk donk.
Hmmm, gimana nih dengan kuliah perdananya di bulan 2? G’ ada yang ngebolos kuliah kan? Harusnya begitu secara kan ini adalah awal untuk mewujudkan resolusi yang masing-masing sudah kita siapkan apalagi kita akan menghadapi masa Prapaskah, masa istimewa untuk berdoa, bertobat, bermatiraga dan melakukan karya belas kasihan sebagai persiapan menyambut perayaan paskah. Wuah, nggak terasa banget yah. Padahal serasa baru kemarin kita merayakan Natal dan Tahun Baru. Waktu emang cepat berlalu.
Demikian juga, buletin LIGHT G’ selalu ingin menjadi buletin kerinduan anak-anak KMK dari waktu ke waktu dan itu tak akan pernah lepas dari dukungan keluarga besar KMK. Semoga saja dengan bantuan keluarga besar, buletin LIGHT G’ bisa terus eksis untuk menjadi media komunikasi yang baik untuk seluruh keluarga besar KMK UNHAS.
Oke deh, selamat membaca aja. Semoga buletin ini bisa memberi inspirasi buat kita semua untuk mewujudkan kedamaian dan kebaikan di keluarga, masyarakat, bangsa, dan dunia. Keep fighting.

PERGAULAN BEBAS




Hari kasih sayang yang sering kita sebut Valentine’s day memang telah lewat namun justru di hari itulah banyak bentuk pergaulan remaja yang sebenarnya tidak baik. Tentu kita semua sudah pernah mendengar tentang pergaulan bebas. Berbagai sumber yang ada di sekitar kita pastilah pernah membahas tentang masalah ini.
Saya merasa prihatin dengan kondisi pergaulan remaja masa kini. Semakin hari sikap dan tindakan para remaja semakin mencerminkan lunturnya budaya timur yang dahulu kala dipegang teguh oleh para pendahulu. Menurut saya, salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol atas diri sendiri ketika berada dalam koridor kenikmatan jasmani. Tentulah sikap seperti ini sangat merugikan apalagi remaja adalah tumpuan bangsa ini. Sejauh mana bangsa ini akan berkembang, akan ditentukan oleh sikap remajanya.
Sebenarnya, pergaulan bebas ini sudah hampir menjadi style bagi sebagian remaja. Selain karena kurangnya pengawasan dari orang tua, adanya media yang menyediakan fasilitas yang menjurus ke koridor pergaulan bebas juga menjadi penyebab pergaulan bebas.
Tempat hiburan malam adalah salah satu lokasi di mana pergaulan bebas ini terjadi. Banyaknya tawaran yang mengasyikkan membuat remaja semakin memilih untuk berada di tempat ini. Bahkan di sinilah narkoba beredar bebas. Bagaimana mungkin bangsa ini maju jika para generasi mudanya tidak mampu membangun pondasi yang kokoh untuk memajukan bangsa. Bagaimana mungkin bangsa ini maju jika para generasi mudanya sudah menjadikan pergaulan bebas menjadi budaya hidup.
Sekadar berbagi, penulis ingin berbagi pengalaman tentang pergaulan bebas sejauh apa yang saya ketahui. Saya pernah berkenalan dengan seorang gadis di sebuah tempat hiburan malam. Dia menceritakan bahwa di masih seorang siswi di salah satu smu favorit. Dia menceritakan bahwa dia bisa terjerumus dalam lembah pergaulan bebas karena ingin lari dari kenyataan bahwa orang tuanya sibuk dengan diri dan tugas mereka masing-masing. Dia akhirnya mencoba mencari kesenangan sendiri untuk menghilangkan rasa jenuh dan gundah yang dia rasakan.
Remaja di kota makassar pun tak lepas dari pergaulan bebas ini. Club-club malam adalah pilihan terbaik ketika masalah dan rasa gundah menghadang dalam hidup. Seakan-akan remaja tak ingin berlarut-larut dalam masalah dan segera mungkin menemukan kesenangannya. Di kota ini, saya pernah berkenalan dengan seorang remaja dan mencoba mengajaknya share tentang apa yang dia lihat dari pergaulan remaja di kota ini. Dia menceritakan bahwa ada temannya yang hamil di luar nikah. Karena temannya itu masih di SMA dan malu untuk mengandung, ia akhirnya memilih untuk mengaborsi janin yang telah dikandungnya. Bukankah ini suatu tindakan yang sangat ironis? Bukankah janin selayaknya dijaga dan dirawat untuk kemudian menjadi insan yang bisa tercerahkan? Sungguh, nilai-nilai kemanusiaan telah diinjak-injak di atas kesenangan semata. Apakah para remaja yang melakukan aborsi ini tidak pernah tahu tentang hak asasi? Ataukah hati nurani mereka telah buta? Padahal secara jelas dalam Sepuluh Perintah Allah pada hukum kelima dikatakan bahwa: ‘Jangan membunuh’. Pada dasarnya mengaborsi sama dengan membunuh.
Jika ditinjau lebih jauh lagi, kita dapat mengatakan bahwa kurangnya pemahaman remaja akan ajaran agama, dapat mengakibatkan terjerumusnya remaja ke pergaulan negatif. Oleh karena itu, sebaiknya sejak dini, seorang anak hendaknya sudah dibekali dengan ajaran agama yang cukup untuk mengahadapi kehidupan di dunia ini yang penuh dengan tantangan.
Masa prapaskah telah ada di depan kita. Masa ini mungkin bisa menjadi titik balik pergaulan remaja untuk menjadi lebih baik. Dan bagi kita semua, masa ini adalah masa yang baik bagi kita untuk mengintrospeksi diri kita.
Jangan pernah takut, banyak jalan untuk membendung pergaulan bebas agar kita tidak terjerumus di dalanya. Salah satunya dengan rajin mengikuti kegiatan keagamaan agar pondasi iman semakin kuat. Pondasi yang kuat akan membentengi diri dari pengaruh negative yang bisa saja masuk ke dalam diri kita.


PENULIS: PAUL LPR

BINA AKRAB ROHANI KMKT






Time’s to packing! Alx ntar lagi maba fakultas Teknik akan berangkat ke Malino untuk mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh personil of KMKT yaitu BAR 2010 alias Bina Akrab Rohani 2010. Perjalanan yang cukup jauh n melelahkan tak menghentikan langkah para maba n kaka’ dari KMKT menuju Malino hingga tiba di Malino dengan selamat n disambut dengan ujan rintik2 plus hawa dingin yang bikin merinding (alx dingin sklia kanda, he3x).
Setelah meletakkan tas n perlengkapan lainnya, acara selanjutnya adalah misa pembukaan yang dipimpin langsung oleh Pastor Juvens yang rela ikut berdingin2 demi mendampingi anak2 KMKT. Abiz misa pembukaan, kita doa malam n ambl posisi paling wenak untuk tidur.
Wake upppppp,,,, begitu lah para kaka’2 panitia membangunkan para peserta BAR 2010 dengan semangat ’45. Blum sempat cuci muka n gosok gigi para peserta langsung keluar dari kamar untuk berkenalan dengan para kaka’2 KMKT n langsung lari2 pagi melewati jalanan menanjak.
Rutinitas pagi selesai, saatnya terima materi pertama dari Pastor Juvens dengan tema “Kesetiaan”. Kata Pastor Juvens kesetiaan itu dimulai dari diri kita sendiri, kalo kita berusaha setia kepada sesuatu hal ( Tuhan, sesama manusia n pekerjaan kita) maka akan kesetiaan yang sejati akan kita dapatkan. Setelah mendapat pencerahan dari Pastor Juvens, dilanjutkan dengan games + outbond yang seru sampe basah2an,hehehe. Setelah cape’ main2, dilanjutkan dengan persiapan On Fire Action n petugas misa. Abiz makSi, para peserta kemudian menerima materi kedua yang dibawakan oleh Ka’ Lian (S’07) dengan membahas Sejarah KMKT. Malamx, para peserta diberikan kesempatan untuk Curhat bareng senior2 dari jurusan masing2. Para peserta pun antusias menanyakan tentang dosen baik (hehehe, dasar maba). Setelah makan malam acara masih berlanjut ke Pemilihan ketua KMKT. Setelah melalui adu mulut yang panjang n cukup menegangkam akhirx terpilihlah Ka’ Lian (S’07) sebagai Ketua KMKT yang baru periode 2011-2012 menggantikan posisi ka’ Jupe (M’06).
Waktux doa Taize, para peserta pun dengan khusuk mengikuti doa Taize walaupun ada yang bersusah payah menahan kantukx,hehehe… Dan akhirx acara yang ditunggu2 yaitu acara puncak dari BAR 2010 ini On Fire Action. Pada acara ini, tiap angkatan haruz, kudu’ n wajib pux persembahan. Alhasil, kaka’2 angkatan 2007+ mempersembahkan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh ka’ Tiaz (P’07), dilanjutkan persembahan dari angkatan 2009 juga dengan menyanyikan 2 lagu, tapi lagu ini khusus diciptakan oleh kaka’2 2009 untuk angkatan 2010 yang tercinta, hehehe (Makasih lagux ka’, asli keren bgtz). Tibalah saat menyalakan api unggun oleh ketua Panitia yang diwakili oleh wakil ketua panitia Ka’ Sam (P’09), saat tumpukan kayu bakar untuk api unggun menyala, semua peserta juga para undangan dari KMK n KMKO plus kanda2 KMKT bertepuk tangan riah. Weitz tapi acara blum slsai, puncak acara ini adalah pemilihan Raja N Ratu BAR 2011. Setelah membuat para peserta deg2an gak karuan, akhirnya terpilihlah Happy (S’10) sebagai Raja BAR menggantikan Ka’ Ely (S’09) dan Angel (G’10) sebagai Ratu BAR menggantikan ka’ Dwi (S’09). Akhirx, waktux untuk sleeping again.
Meski mata masih ngantuk n susah diajak kompromi, para peserta n kaka’2 KMKT tetap semangat mengikuti misa pagi yang petugasx diambil alih oleh 2010. Abiz misa dilanjutkan dengan PEMILU 01 BAR. Hasil pemilux terpilihlah Hardy (P’10) sebagai ketua BAR 2011, Darius (S’10) sebagai Wakil ketua, Gisela (S’10) sebagai sekretaris n Rio (S’10) sebagai bendahara.
Waktux untuk packing n cleaning alias siap2 untuk balik ke Makassar. Abiz maksi semuanya siap2 naik ke mobil tapi sebelumx doa dulu coy,hehehe… Setelah doa semuax pun berangkat dengan sejuta kenangan manis selama di Malino. Makassar, aku pulang…